Influencer dan Key Opinion Leader (KOL) pasti sudah tidak asing lagi untuk didengar. Bahkan setiap perusahaan ataupun brand besar pasti akan menggunakan jasa dari Influencer atau Key Opinion Leader untuk meningkatkan engagement dan awareness terhadap perusahaan atau brand miliknya. Bahkan karena kepopulerannya, sudah ada digital agency yang menaungi Influencer dan Key Opinion Leader (KOL) ini. Namun, beberapa orang masih mengira bahwa Influencer dan Key Opinion Leader (KOL) adalah dua hal yang sama. Padahal, Influencer dan Key Opinion Leader memiliki peran yang berbeda.
Perbedaan Influencer dan Key Opinion Leader
- Key Opinion Leader
Key Opinion Leader (KOL) merupakan seorang individu yang memiliki pengaruh serta keahlian pada suatu bidang tertentu. Seorang KOL pastinya merupakan seorang expert profesional, seperti psikolog, dokter, ahli gizi, dan lain-lainnya. Hal ini dikarenakan seorang KOL pasti memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai dengan bidang yang sedang ia tekuni. KOL juga tidak hanya terkenal pada media sosial, KOL akan dikenal oleh media offline seperti televisi.
- Influencer
Sedangkan, di lain sisi, influencer merupakan seseorang yang memiliki ketertarikan atau kegemaran dalam melakukan suatu hal di bidang tertentu. Seorang influencer tidak selalu memiliki background pendidikan yang sesuai dengan bidang yang disukainya dan juga tidak memiliki kemampuan yang profesional. Namun, seorang influencer memiliki kemampuan untuk mempengaruhi publik melalui opini yang mereka sampaikan. Influencer juga terbagi menjadi empat bagian, Mega Influencer, Macro Influencer, Micro Influencer, dan Nano Influencer.
Bagaimana cara memilih Influencer atau Key Opinion Leader untuk campaign bisnis kita?
- Tentukan objektif terlebih dahulu
Ketika membuat sebuah campaign pastinya kita harus mengetahui apa tujuan campaign ini dibuat. Apakah tujuannya ingin meningkatkan engagement dengan penambahan followers atau ingin meningkatkan awareness agar banyak orang bisa terpapar dengan campaign yang kita buat. - Pilih media yang tepat
Setiap influencer dan KOL memiliki media yang menjadi keunggulannya masing-masing. Ada yang lebih terkenal di Youtube, Instagram, Twitter, TikTok, Blog, atau media offline seperti televisi. Jadi, tentukan media mana yang akan jadi sasaran campaign kita dan dari situlah kita bisa mulai menentukan ingin memakai influencer atau KOL yang seperti apa. - Pastikan target audiens yang ingin dituju
Ketika kita akan memilih seorang influencer atau KOL, jangan sampai kita hanya memilih seseorang yang terkenal namun audiensnya tidak sesuai dengan target yang kita inginkan.
Study case dalam memilih influencer atau KOL yang tepat!
Brand A ingin membuat kampanye mengenai Sex Education. Dalam kampanye ini brand A ingin meningkatkan brand awareness miliknya dan membagikan ilmu mengenai Sex Education kepada anak-anak muda di usia 17 - 19 tahun. Maka dari itu, brand A sedang mencari influencer dan KOL yang tepat untuk kampanye mereka.
Melihat dari tujuan dan target audiens untuk kampanye brand A, maka influencer dan KOL yang bisa tepat sasaran adalah sebagai berikut:
- KOL: Dr. Boyke
Dr. Boyke merupakan seorang Gynaecologist Sexologist profesional. Dr. Boyke juga sangat terkenal dalam edukasi-edukasinya mengenai Sex. Beliau terkenal di media sosial Youtube dan Instagram, serta sering diundang ke media offline televisi seperti Net Tv, Trans Tv, dll. Dengan demikian, Dr. Boyke akan menjadi Key Opinion Leader yang sangat cocok untuk kampanye Sex Education milik brand A. Dr. Boyke bisa menjadi pembicara untuk webinar atau seminar sehingga bisa membagikan ilmu mengenai Sex Education.
- Influencer: Catwomanizer (Andrea Gunawan)
Andrea Gunawan atau yang biasa dikenal dengan nama Catwomanizer, merupakan seorang Sexual Health Activist. Andrea dikenal sering membagikan edukasi-edukasi mengenai sex di media sosialnya Instagram. Bahasa yang digunakan juga sangatlah santai, jadi mudah dimengerti oleh anak-anak muda. Dengan memakai Andrea sebagai influencer untuk kampanye ini, brand A bisa mendapatkan target audiens yang tepat sasaran di usia 17 - 19 tahun karena mayoritas followers Andrea juga ada di usia 18 - 20an.
Penulis : Abigail Isabel Manuel (Account Executive)