Di zaman yang semakin modern dengan adanya internet, berbagai macam sektor dapat beroperasi dengan lebih mudah. Hal ini berkat adanya program atau sistem komputer yang dapat mengotomasi nyaris semua tugas.
Sektor keuangan, industri, manufaktur, energi, transportasi, retail, kesehatan, pendidikan, komersil, jasa profesional seperti digital agency, hingga pemerintahan, didukung oleh sistem komputer dalam masing-masing pelaksanaannya.
Bahkan tidak hanya masing-masing, dalam beberapa peristiwa, beberapa sektor tersebut bahkan dapat saling terhubung secara intens melalui satu sistem yang sama. Akan tetapi, jika ada kerentanan pada salah satu sektor, sangat mungkin sektor yang lain juga akan terganggu.
Salah satu kerentanan yang ada pada sistem terkomputerisasi adalah kurangnya perlindungan terhadap serangan digital. Dalam mengatasi hal ini, cybersecurity memegang peranan penting.
Cybersecurity, atau keamanan siber, adalah upaya perlindungan sistem (baik hardware maupun software) yang terhubung ke internet.
Praktik ini dimanfaatkan oleh individu, organisasi, maupun perusahaan seperti digital agency Jakarta dan digital agency Indonesia untuk melindungi pusat data atau sistem terkomputerisasi lainnya dari serangan digital.
Serangan digital yang saat ini mengintai di jejaring internet semakin bervariasi, mulai dari pembobolan akses hingga praktik kriminal seperti phishing, spoofing, bahkan pencurian data rahasia, yang kemudian disebut juga kejahatan siber atau cyber-crime.
Serangan digital pun berpotensi terjadi pada siapa saja, baik individu maupun organisasi, baik sistem skala kecil maupun skala besar.
Menurut Internet Crime Complaint Center (IC3), laporan pengaduan kejahatan siber yang diterima dari tahun 2017 hingga 2021 mencapai 552 ribu pengaduan per tahun.
Sementara itu, total kerugian akibat serangan digital di tahun 2021 berkisar di angka 6,9 miliar dolar atau 107,9 triliun rupiah. Artinya, kerugian rata-rata per serangannya adalah 575 ratus juta dolar atau setara 9 triliun rupiah.
Total kerugian tersebut berasal dari kehilangan dan recovery yang ditanggung oleh pemilik sistem. Lalu apa saja kerugian yang diakibatkan dari kelemahan cybersecurity?
Berikut ini ulasan singkatnya:
- Kerusakan pada Software dan Sistem Komputer
Hal ini cukup sering terjadi pada individu maupun organisasi yang terkena serangan virus.
Kita sering mendengar berbagai jenis virus seperti worm, Trojan, rogue hingga ransomware. Virus-virus tersebut dapat mempengaruhi software hingga sistem operasi yang ada pada sistem, bahkan juga melakukan pencurian data.
Kerugian yang didapatkan dari kerusakan software ini bisa berupa hilangnya data penting, terjadi pemerasan untuk mengembalikan data yang dicuri, dan juga menurunnya performa hardware komputer seperti hard disk dan RAM. - Bisnis Terhambat
Bagi organisasi yang melakukan bisnis secara online, contohnya berjualan di website, adanya serangan digital dapat menghambat jalannya transaksi.
Misalnya, website yang digunakan untuk berjualan tiba-tiba mendapat serangan malware sehingga banyak dokumen-dokumen penting yang tidak bisa diakses.
Selain itu, ada serangan DDoS (Distributed Denial of Service) yang membuat website lebih lambat daripada yang seharusnya sehingga pengguna yang ingin melakukan transaksi merasa tidak nyaman.
Pada akhirnya, bisnis yang terhambat ini akan berakibat pada kurangnya pemasukan bisnis jika tidak ditangani segera. - Kehilangan Kepercayaan Pengguna
Kerentanan sistem yang diketahui oleh pengguna dapat membuat pengguna lebih berhati-hati, bahkan mulai kehilangan kepercayaan pada bisnis tersebut.
Hal ini akan berakibat pada menurunnya aktivitas transaksi pada sistem, menurunnya pemasukan pemilik bisnis, dan rusaknya reputasi online perusahaan di mata publik sehingga menyebabkan bisnis tersebut kalah saing. - Kebocoran dan Pencurian Data Penting
Seperti yang Anda ketahui, sistem-sistem terkomputerisasi dapat berjalan dengan semestinya karena adanya aliran data.
Data yang dimaksud dapat mencakup data-data publik hingga data-data penting, data rahasia dan sensitif yang tidak boleh diketahui oleh pihak lain di luar pemilik sistem.
Pusat data penting ini sering menjadi sasaran para hacker atau penjahat siber untuk melakukan aksinya dan mengambil keuntungan dari sana.
Tidak hanya data-data bisnis yang konfidensial, data-data pengguna seperti nomor identitas yang ada pada sistem pun berada dalam ancaman kebocoran dan pencurian.
Kebocoran dan pencurian data dianggap sebagai salah satu ancaman terbesar untuk cybersecurity dalam berbagai sektor, karena jika benar-benar terjadi, dampaknya bisa sangat merugikan.
Akibatnya, strategi bisnis dapat diketahui oleh kompetitor, terjadi pemerasan, kerugian transaksi bisnis yang besar, hilangnya kepercayaan pengguna, dibayangi ancaman hukum, bahkan kelumpuhan bisnis karena hilangnya data-data penting.- Kehilangan Sejumlah Uang
Kerugian finansial juga merupakan ancaman terbesar lain untuk cybersecurity. Kebanyakan kejahatan siber dilakukan dengan motif mendapat keuntungan berupa uang.
Mengenal Arti dan Ancaman di Balik Lemahnya CybersecurityTidak hanya sektor keuangan seperti bank dan pasar modal lainnya, sektor-sektor lain juga berpotensi mengalami kerugian finansial, bahkan suatu negara sekalipun.
- Kehilangan Sejumlah Uang
Banyak aksi yang dilakukan oleh penjahat siber untuk mendapatkan keuntungan uang dari pengguna internet, antara lain melalui phishing (mengirimkan tautan yang membuat hacker bisa menyusup ke sistem pengguna dan melakukan pencurian data), spoofing (menyamar sebagai pihak berwenang), hingga manipulasi data melalui (misalnya) SQL Injection.
Bahkan, ada kasus penjahat siber yang mengunci sistem komputer sasarannya hingga tidak dapat diakses sama sekali. Akibatnya, pemilik sistem harus membayar sejumlah uang dengan nominal besar untuk membuka kunci tersebut.
Berdasarkan data dari IC3, phishing adalah kejahatan siber yang paling banyak diadukan oleh korban, yaitu sebanyak 323.972 aduan pada tahun 2021.
Jika Anda mencari lebih jauh informasi yang tersebar, kerugian yang dialami karena serangan digital bisa jauh lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan untuk menerapkan cybersecurity yang lebih ketat pada sistem Anda.
Selain melakukan pengembangan sistem dengan kode dan bahasa pemrograman seaman mungkin, Anda juga bisa memasang proteksi ekstra jika diperlukan.
Banyak perusahaan yang mengeluarkan produk-produk cybersecurity dengan klaim bermacam-macam. Anda dapat memilih cybersecurity yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Selain itu, beberapa hal berikut dapat Anda lakukan sebagai upaya penting untuk memperkuat cybersecurity, antara lain:
- Memilih hosting yang aman
- Rajin melakukan update software
- Memasang SSL
- Mengaktifkan 2-factor authentication
- Menggunakan kata sandi seunik mungkin
- Selalu berhati-hati dalam membuka tautan yang tidak jelas atau saat berselancar di internet
Penulis: Mira N (Senior Software Engineer Backend)