Information Architecture atau yang dikenal dengan Arsitektur Informasi merupakan komponen penting pada UX Design dalam pembangunan suatu produk digital agar produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan pengguna.  

Arsitektur informasi berfokus pada pembuatan aliran agar user dapat mengeksplor situs web yang lebih teratur. Oleh karena itu, Arsitek UX berperan dalam menentukan organisasi dan membuat alur yang tepat. 

Beberapa komponen yang penting dalam membuat Information Architecture adalah:

  1.       Context

Context berkaitan dengan tujuan dari alur bisnis yang akan dibangun. Selain itu, konteks juga berkaitan dengan budaya, teknologi, politik, sumber daya, dan kendala.

  1.       Content

Content berkaitan dengan dokumen atau data, objek konten, volume, dan struktur apa yang sekiranya sedang dibutuhkan oleh user. Komponen konten ini menjadi alasan mengapa user mengunjungi situs web tersebut.

  1.       User

User berkaitan dengan siapa saja yang akan menggunakan situs web tersebut, nilai apa yang ingin didapatkan, dan ekspektasi ketika user melihat konten situs web yang dikunjungi. 

Dalam merancang architecture information, terdapat langkah-langkah yang harus diikuti agar mendapatkan UX Design yang baik, antara lain: 

  • Understand User Goals

Seorang arsitektur informasi UX design harus memahami siapa yang akan menggunakan website atau aplikasi yang dibuat dan apa yang ingin didapatkan oleh user dalam mengeksplor sebuah website/aplikasi. 

Hasil produk design yang baik dimulai dengan riset keinginan user yang luas. Dengan melakukan riset Information Architecture, seorang arsitek design mampu mempelajari bagaimana user berpikir saat mereka menggunakan produk dan memudahkan user menemukan informasi yang terorganisir dan yang mereka butuhkan. 

Dalam memahami kebutuhan user, seorang arsitek harus membuat User Persona dan Mental Model. Mental Model menjelaskan apa yang dilihat seorang user dalam produk design. 

  • Define Business Goals 

Dalam merancang sebuah struktur design, salah satu komponen ini merupakan hal yang memiliki peran penting. 

Seorang arsitek informasi harus mampu memahami business goals dari produk design yang akan dibuat. Dengan memahami business goals, maka bisnis dan perusahaan, khususnya digital agency dikatakan mampu memahami kebutuhan user

  • Conduct Competitor Analysis 

Perancangan sebuah UX Design juga perlu untuk melihat dan menganalisis beberapa produk existing yang sejenis. 

Hal ini akan memberikan ide pandangan yang jelas tentang ekspektasi dari user. Analisis AI dapat dilakukan menggunakan SWOT Analysis (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats). 

Dengan melakukan analisis SWOT, seorang arsitek UX dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan konten yang dimiliki oleh kompetitor sekaligus akan membantu dalam mencari peluang baru yang dapat dieksplor. 

  • Define Content 

Information Architect harus memiliki pemahaman konten yang baik dalam yang akan diberikan melalui produk design

  • Categorize & Prioritize Content

Seorang arsitek informasi harus mampu memutuskan konten yang akan ditampilkan di website

Melakukan pengkategorian konten dan melakukan grouping konten merupakan hal yang perlu diperhatikan agar user mendapatkan pengalaman dalam mengeksplor website secara terstruktur. 

Beberapa cara yang dapat membantu dalam melakukan pengkategorian content adalah : 

  • Card Sorting

Card Sorting merupakan metode pengguna menyusun serangkaian informasi yang dikategorikan sesuai prioritas dan keinginan mereka. 

  • Contextual Inquiries

Metode ini dilakukan dengan observasi secara langsung dengan mengikuti kegiatan user sehari-hari. Contohnya, pengembangan fitur pembelian makanan melalui aplikasi pemesanan makanan online

Arsitek informasi mengamati apa yang dilakukan oleh Driver yang melakukan pemesanan makanan dari pelanggan. 

Setelah melakukan seluruh pengamatan, arsitek informasi melakukan wawancara untuk mendapatkan informasi secara lengkap. Metode ini dilakukan dengan memahami user lebih dalam tentang keadaan user, kebiasaan user, dan juga lingkungan.

  1. Create Sitemap 

Langkah selanjutnya adalah membuat sitemap berdasarkan konten yang sudah telah dikategorikan. 

Sitemap harus terdiri dari kelompok Parents dan Child yang membantu user untuk melihat hierarki dari struktur konten pada website

  1. Label Content

Melabeli setiap konten mampu membantu user dalam menggunakan website

Label terdiri dari Page Name, Category Name of Products, dan Section Name. Label Content dapat memberikan ekspektasi mereka dalam memilih option yang akan mereka telusuri.

  1. Design Navigation System & User Flows 

Navigation system akan membantu para arsitek informasi untuk memahami bagaimana user akan menavigasi dari poin A ke poin B. 

Navigation System akan memperjelas bagaimana konten saling terhubung dan melihat bagaimana user menavigasi dari halaman satu ke halaman lainnya. 

Navigation System terdiri dari Menu, Breadcrumbs, dan Internal links. Tujuan pada langkah ini adalah untuk membentuk semua kemungkinan cara yang dilakukan user untuk menavigasi halaman tertentu 

  1. Prototype User Flow

Tujuan dalam membuat prototype adalah untuk mendefinisikan hierarki visual dari konten yang ada di setiap halaman dan melihat bagaimana semua halaman yang berbeda bekerja secara bersamaan. 

  1. Validate Design 

Langkah terakhir yang dapat dilakukan adalah memvalidasi desain. Seorang arsitek informasi perlu melakukan pengujian untuk memastikan semua pengguna dapat menggunakan seluruh sistem dengan tepat dan mereka berhasil mendapatkan sebuah produk desain yang diinginkan. 

Peran Information Architecture dalam UX Design adalah sebagai fungsi agar user lebih mudah dan cepat dalam menemukan konten yang diinginkan dalam sebuah website

Information Architecture dan UX merupakan dua hal yang berbeda tetapi memiliki tujuan yang sama yaitu meningkatkan pengalaman pengguna dalam menggunakan website dan membantu seorang UX Designer dalam merancang dan menata setiap elemen pada rancangan website maupun aplikasi menjadi lebih baik.

Oleh karena itu, penting untuk memahami setiap langkah dalam perancangan Information Architecture. Jika Anda masih merasa kesulitan untuk mengaplikasikan Information Architecture untuk website bisnis maupun perusahaan Anda, PT Suitmedia Kreasi Indonesia sebagai digital agency Indonesia dan digital agency Jakarta siap membantu Anda dalam pengembangan UI/UX, khususnya transformasi digital melalui strategi, pengembangan produk, dan komunikasi kreatif. 

Penulis: Mahrita Syavira Rachmah (System Analyst)

Editor: Helena Faustina Trisunjata (Content Marketing)